Pernyataan Sikap Forum Aktivis ’98 Atas Situasi Nasional

Medan - Harian Swara Jiwa - Riak Riuk Hari-hari ini penuh keprihatinan masyarakat memuncak karena maraknya berbagai peristiwa rusuh dan kekerasan di beberapa daerah. Peristiwa-peristiwa ini diindikasikan terjadi karena dipicu oleh arogansi maupun kebijakan serta tindakan pejabat pemerintah dan anggota dewan perwakilan rakyat yang tidak pro rakyat.

Untuk itu, kami, Forum Aktivis ‘98 dari berbagai daerah di Indonesia menyatakan sikap, sebagai berikut:

1. Menyampaikan rasa empati sekaligus duka yang mendalam terhadap saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang mengalami musibah bahkan kehilangan nyawa dalam ikhtiar untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan di negeri ini.

2. Memberikan apresiasi dan hormat setinggi-tingginya terhadap gerakan rakyat dan gerakan mahasiswa yang dengan tulus memberikan koreksi konstruktif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Menghimbau segenap jajaran pemerintah, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif untuk pertama, secara sungguh-sungguh mendengarkan aspirasi masyarakat, terutama dari mereka yang memiliki nasib paling kurang beruntung (the least advantaged) dan rentan menjadi korban ketidakadilan;

kedua, secara ksatria dan bertanggung jawab melakukan koreksi total terhadap berbagai kebijakan dan regulasi yang mencederai rasa keadilan masyarakat;

ketiga, secara murni dan konsekuen senantiasa berorientasi pada “visi” negara yang telah diamanatkan dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, yaitu terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur; dan untuk itu

keempat, melakukan penegakan hukum setegas-tegasnya, khususnya terhadap para pelaku tindak pidana korupsi yang selama ini telah merajalela sehingga menggerogoti serta merusak aspek yang paling abstrak dari bangunan negara republik ini, yaitu persaudaraan dan persatuan.

4. Menghimbau kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk tetap tegak lurus menyelenggarakan aksi (demonstrasi) yang konstitusional dengan menolak keras anasir-anasir yang menjadikan aksi yang konstitusional itu tereskalasi menjadi aksi yang melanggar hukum ataupun inkonstitusional.

5. Menghimbau aparat keamanan (Polri) untuk menjalankan tugas secara profesional sebagaimana tertuang dalam semboyan “POLRI UNTUK MASYARAKAT” sehingga tidak melahirkan tindakan represif baru seperti darurat sipil, darurat militer, ataupun pembenaran terhadap tindakan-tindakan militeristik lainnya yang bisa bermuara pada pemberangusan kebebasan sipil dan kemunduran demokrasi.

Tak lupa pula, kami menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah mengambil respon cepat terhadap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat dengan meminta pimpinan DPR RI untuk mencabut kebijakan terkait tunjangan anggota dewan, menetapkan moratorium kunjungan ke luar negeri, meminta para ketua umum partai politik untuk mencabut status keanggotaan dewan bagi para kadernya yang dinilai membuat kegaduhan publik, serta meminta dewan perwakilan rakyat untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil lainnya.

Akhir kata, menyertai komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan hukum sebagai wujud dari hadirnya negara dalam melindungi rakyat, mari kita tetap berjalan bersama dalam satu barisan untuk menyongsong Indonesia Emas yang kita citakan.

Medan, 1 September 2025

Hormat kami,

1. Ikhyar Velayati (Aktivis 98 UINSU Medan, 082294145744)

2. Dr Dedi Handoko,SH,MH (Aktivis 98 UI Jakarta) 081315557777)

3. Jhon Tobing (Aktivis 90 an UGM Yogyakarta)

4. Revitriyoso Husodo (Aktivis 90 an UGM Yogyakarta)

5. Putra Budi Ansori (Aktivis 98 Universitas Bandar Lampung)

6. Trio Marpaung (Aktivis 98 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)

7. Yuli Lazuardi Rais (Aktivis 98 UNSYAH Aceh)

8. Dadang Darmawan (Aktivis 98 USU Medan)

9. Adv. Mhd. Taufik Umar Dani Harahap,SH. (Aktivis 98 USU)

10. Herianto SE (Aktivis 98 UISU)