Medan, ( Harian Swara Jiwa ) Proses rekrutmen Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Utara diduga kuat tidak berjalan secara objektif dan transparan. Sejumlah dugaan pelanggaran prosedur dan praktik nepotisme mencuat, mulai dari tidak diumumkannya nilai peserta hingga munculnya nama-nama titipan yang disebut telah disiapkan sejak awal,(21/5/2025).
Peserta seleksi mempertanyakan sikap panitia yang tidak membuka hasil penilaian peserta secara terbuka. Hingga saat ini, peserta hanya menerima pengumuman lolos atau tidak tanpa rincian skor atau keterangan alasan kegagalan. Ketertutupan ini menimbulkan kecurigaan bahwa proses seleksi hanya menjadi formalitas semata.
“Seleksi ini diklaim terbuka, tapi nilai kami tidak diberitahukan sama sekali. Tidak ada transparansi. Kami mencium kejanggalan sejak awal,” ujar salah satu peserta.
Lebih parah lagi, beredar informasi dari kalangan internal bahwa setiap posisi sudah memiliki ‘calon pengantin’ atau orang titipan, yang diarahkan untuk menempati jabatan tertentu. Dugaan ini diperkuat dengan hasil akhir yang menunjukkan beberapa nama mencurigakan lolos tanpa kejelasan kompetensi dan latar belakang seleksi.
Yang paling mencolok adalah masuknya seorang dengan catatan pidana ke posisi staf hukum dan pengadaan. Hal ini menimbulkan keprihatinan mendalam karena posisi tersebut menyangkut aspek legal dan pengelolaan anggaran, dua sektor yang semestinya dijaga dari penyimpangan.
“Ini sangat memalukan. Bagaimana mungkin seseorang dengan rekam jejak yang buruk yang pernah terpidana bisa lolos menjadi staf hukum, ini seharusnya patut dipertimbangkan integritasnya, Ini bukti bahwa seleksi ini sudah tidak sehat sejak awal,” ujar salah satu aktivis yang turut memantau jalannya seleksi.
Pemuda dan masyarakat sipil kini mendesak BAZNAS RI dan Gubernur Sumut untuk segera mengevaluasi, membatalkan hasil seleksi, dan mengulang proses rekrutmen dengan sistem yang lebih terbuka dan profesional.
Masyarakat berharap lembaga zakat seperti BAZNAS tidak menjadi tempat bermain politik kekuasaan dan kepentingan pribadi, melainkan tetap berlandaskan pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas demi kemaslahatan umat.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar