DAIRI - Harian Swara Jiwa - Pemerintah Kabupaten Dairi di bawah kepemimpinan Bupati Ir. Vickner Sinaga menegaskan komitmen kuat dalam pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah lokal. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Kabupaten Dairi, pemerintah daerah resmi menetapkan sembilan objek sebagai cagar budaya melalui keputusan bupati, berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dairi.
Pengumuman penetapan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi, Rahmatsyah Munthe, dalam rangkaian Pesta Njuah-njuah 2025 di Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025).
Menurut Rahmatsyah, keberhasilan ini tidak terlepas dari kepemimpinan Bupati Vickner Sinaga yang memberikan perhatian besar terhadap pembangunan kebudayaan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan manusia dan peradaban Dairi.
“Langkah ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Dairi. Bupati Ir. Vickner Sinaga menunjukkan kepemimpinan visioner dalam mengangkat dan melindungi warisan budaya yang bernilai tinggi bagi masyarakat,” ujar Rahmatsyah.
Ia menjelaskan, sembilan objek yang ditetapkan mencakup benda, bangunan, dan situs bersejarah di berbagai wilayah Dairi yang memiliki nilai penting bagi sejarah, pendidikan, dan kebudayaan lokal.
Meski nama-nama objek tersebut belum dipublikasikan karena masih dalam tahap finalisasi dokumen sesuai keputusan bupati, proses penetapan dilakukan secara ilmiah melalui kajian mendalam oleh Tim Ahli Cagar Budaya.
Rahmatsyah menambahkan, Pemkab Dairi juga tengah menyusun naskah rekomendasi untuk 12 usulan baru penetapan cagar budaya. Langkah ini menunjukkan kesinambungan upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah.
“Upaya ini sejalan dengan arahan Bupati Dairi agar kebudayaan tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi pembangunan dan penguatan karakter masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Rahmatsyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan Pesta Njuah-njuah 2025, termasuk tokoh adat, jajaran Forkopimda, perangkat daerah, serta aparat keamanan yang turut menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Pesta Njuah-njuah tahun ini digelar selama dua hari dengan acara utama di Gedung Nasional Djauli Manik, sementara perlombaan olahraga tradisional dan permainan rakyat dipusatkan di Stadion Panji Sitinjo.
Dengan mengusung tema “Sada Kata Dok Perteddung, Ulang Mo Berkessen Tanduk”, Pesta Njuah-njuah 2025 mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkokoh persatuan, konsolidasi, dan kesetiakawanan sosial dalam mendukung pembangunan daerah.
Acara pembukaan dilakukan oleh Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala, mewakili Bupati Ir. Vickner Sinaga. Pawai budaya yang menampilkan hasil pertanian, produk UMKM, serta luah karya adat dari berbagai organisasi perangkat daerah menjadi simbol kebersamaan dan semangat kemajuan masyarakat Dairi.
Dalam pesannya, Bupati Vickner Sinaga menekankan bahwa penetapan cagar budaya merupakan bentuk penghargaan terhadap sejarah dan identitas masyarakat Dairi yang harus dijaga lintas generasi.
> “Warisan budaya adalah identitas dan jati diri kita. Melestarikannya berarti menjaga roh kebersamaan dan semangat leluhur dalam membangun Dairi yang berkarakter, maju, dan bermartabat,” tegas Bupati Vickner.(cs)
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar