P.Siantar - Harian Swara Jiwa - Aktivis dan tokoh masyarakat Sumatera Utara yang berdomisili di kota pematang Siantar Bonggas Sibarani,SPd sangat mendukung penuh pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Muhammad Bobby Afif Nasution meminta supaya konflik yang terjadi antara masyarakat yang menuntut pengembalian pengelolaan hak ulayat atas lahan kawasan hutan kontra PT Toba Pulp Lestari (TPL) diselesaikan melalui model win-win solution.
Hal itu disampaikan Gubernur Bobby Nasution menjawab awak media seusai pembukaan North Sumatera Investment "Trade and Halal Expo" 2025 yang digelar Kadin Sumut, di Ruangan Serba Guna, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Jalan Gatot Subroto, Medan,baru baru ini.
Bonggas Sibarani,SPd juga mengatakan mengingatkan, beberapa waktu lalu masyarakat di Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Simalungun yang mempertahankan areal hutan yang diklaim merupakan hak ulayat dari warisan leluhur terlibat konflik berdarah dengan karyawan PT TPL.Menurut Bobby, PT TPL sebagai perusahaan memiliki alas hak untuk mengelola kawasan hutan yang menjadi areal konsesinya.
Jadi, TPL tidak boleh dihalangi mengelola atau menguasai areal hutan yang menjadi kawasan pengelolaannya.Oleh sebab itu, menurut Gubsu, penyelesaian konflik tersebut menggunakan model win-win solution. Cuma Gubsu tidak memerinci model penyelesaian yang dimaksudkannya.
Namun Gubsu menegaskan tindakan warga masyarakat yang melarang pekerja TPL menguasai areal kawasan hutan konsesinya jangan sampai berdampak menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).Sebab, kata Gubsu, warga yang ditampung menjadi pekerja di TPL serta aliran usaha yang terkait cukup banyak. lebih lanjut lagi Aktivis dan tokoh masyarakat Sumatera Utara ini juga.
Saya tinjau dari awal berdirinya TPL saya kira sudah melalui prosedur yang panjang dan penilaian yg komprehensif,sampai kepada analisis resiko atau dampak yang di akibatkan berdirinya TPL tersebut.jadi intinya bukan TPL nya yg di tutup,tapi tindakan yang di lakukan adalah tindakan win win solution sesuai arahan bapak Gubsu.yang melibatkan pihak TPL,PEMERINTAH DAN Masyarakat.
Karena perlu juga pengkajian lebih dalam andaikan TPL itu di tutup,apakah kalau TPL di tutup sudah menyelesaikan masalah atau bisa jadi akan muncul masalah baru. bicara objek lahan,itu sudah jelas areal hutan yang menjadi konsesi dari TPL.
Belum lagi dampak dari penyerapan lapangan kerja yang di lakukan pihak TPL yang di rekrut dari masyarakat setempat, pembukaan akses jalan,pemanfaatan lahan masyarakat dalam bentuk swakelola dan lain - lain.
akhir kata ayo marilah kita masyarakat lebih bijak dan dapat memilah milah suatu masalah yang terjadi dari segi manfaat,resiko atau dampak negatif dan menerapkan win win solution dalam pemecahan masalah demi kemajuan suatu daerah dan kesejahteraan masyarakat banyak Ungkapnya.(Tim)
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar