728x90 AdSpace

­Top Banner Advertisement


  • Latest News

    22.10.25

    Aktivis dan Pemerhati HKBP, Fredi Marbun Angkat Bicara arah pelayanan gereja yang dinilai telah kehilangan kemandirian moral dan spiritualnya

     


    Medan // Harian Swara Jiwa // Sebagai Aktivis Intoleransi dan Radikalisme serta Pemerhati HKBP, Fredi Marbun dikenal vokal menyoroti arah pelayanan gereja yang dinilai telah kehilangan kemandirian moral dan spiritualnya. Ia menilai HKBP saat ini tengah berada dalam bahaya besar karena semakin dekat dengan kekuasaan duniawi, baik politik maupun ekonomi. Dalam pandangannya, gereja seharusnya menjadi penuntun nurani masyarakat, bukan alat kepentingan pejabat atau korporasi, Selasa (21/10/2025).



    “Ephorus dan seluruh pendeta hidup dari keringat jemaat, bukan dari Luhut Binsar Pandjaitan,” ujar Fredi dengan tegas.

    Ia menilai pernyataan Ephorus yang mengaitkan gerakan ‘Tutup PT TPL’ dengan perintah Luhut Binsar Pandjaitan sebagai bukti ketidak mandirian dan lemahnya integritas pimpinan gereja.

    “Jika benar gereja bergerak karena perintah pejabat, maka itu preseden buruk bagi kemandirian gereja. Di mana martabat gereja jika setiap kebijakannya harus menunggu perintah pejabat?” tanya Fredi retoris.

    Fredi menegaskan bahwa gereja tidak boleh menjadi perpanjangan tangan kekuasaan. HKBP harus berdiri di atas kebenaran, keadilan, dan keberpihakan kepada rakyat kecil.

    “Jangan jadikan HKBP budak kepentingan siapa pun. Jangan tunduk pada kuasa ekonomi dan politik,” seru Fredi.

    Ia juga kembali mengingatkan persoalan transparansi dan moralitas di tubuh HKBP.
    “Sudah terlalu lama dana dan aset gereja tidak pernah dibuka secara transparan. Ini tanda krisis moral dan krisis iman di puncak pimpinan,” ujarnya.

    Menurutnya, HKBP hari ini bukan lagi gereja yang mencerdaskan jemaat dan menolong orang sakit sebagaimana diperjuangkan oleh para misionaris.

    “HKBP kehilangan roh Misionaris Dunia yang dibawa Haine, Klimmer, Beitz, dan V. Pan. Sekarang gereja lebih sibuk dengan urusan duniawi ketimbang pelayanan,” tegasnya.

    Mereka minta Fredi menutup pernyataannya dengan seruan keras: “Pelayan Tuhan harus berani berdiri di sisi kebenaran, bukan di sisi kekuasaan. Jika gereja kehilangan keberanian moralnya, maka HKBP hanya akan menjadi bangunan megah tanpa roh ilahi.” sebutnya.( CC )

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Aktivis dan Pemerhati HKBP, Fredi Marbun Angkat Bicara arah pelayanan gereja yang dinilai telah kehilangan kemandirian moral dan spiritualnya Rating: 5 Reviewed By: HarianSwaraJiwa.Com
    Scroll to Top