DAIRI - Harian Swara Jiwa - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golongan Karya (Golkar) di Kabupaten Dairi berlangsung penuh makna dan kebersamaan.
Selain itu diwarnai kegiatan ziarah ke makam pahlawan dan pembagian 650 paket sembako kepada masyarakat, rangkaian acara juga ditandai dengan pemotongan kue dan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan persatuan kader.
Pemotongan kue dilakukan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Dairi, Sabam Sibarani, S.Sos, bersama istri tercinta, Ny. Lestina Sinaga, S.E.. Potongan kue tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh kader Golkar sebagai bentuk jambar — istilah adat Batak yang melambangkan pembagian berkat, keadilan, dan kebersamaan di antara keluarga besar Golkar.
Acara HUT turut dihadiri oleh berbagai organisasi yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar, atau yang dikenal sebagai Hasta Karya, di antaranya SOKSI, Kosgoro 1957, MKGR, HWK, Al-Hidayah, KPPG, dan AMPG. Kehadiran organisasi-organisasi tersebut semakin memperkuat semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjaga soliditas partai di tingkat daerah.
Dalam arahannya, Ketua DPD Golkar Dairi Sabam Sibarani menegaskan bahwa peringatan HUT ke-61 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat soliditas, kedewasaan politik, serta semangat kaderisasi partai. Ia menyoroti pentingnya kesiapan partai menghadapi pembahasan sejumlah Undang-Undang (UU) bidang politik yang akan dibahas di DPR RI, seperti UU tentang Partai Politik dan UU Pemilu, yang akan mengatur penyelenggaraan pemilihan legislatif maupun eksekutif secara nasional.
“Partai politik bukan hanya bertugas memenangkan pemilihan umum, tetapi juga harus mampu membina dan mencetak kader sejati yang solid dan terstruktur,” tegas Sabam.
Ia mencontohkan, dalam struktur Golkar terdapat pembagian peran yang jelas antara kader partai dan organisasi sayap seperti IIPG (Ikatan Istri Partai Golkar). “Meski istri ketua tidak dapat masuk ke struktur partai, namun bisa aktif di IIPG. Dari luar struktur pun kita bisa berkontribusi untuk kemajuan partai,” ujarnya.
Sabam juga mengingatkan pentingnya proses pengkaderan yang benar. Menurutnya, kesalahan dalam membina kader dapat berimbas pada munculnya pemimpin yang tidak berkarakter. “Paket undang-undang yang mengatur sistem politik di negeri ini harus memperkuat proses kaderisasi. Kita tidak boleh lengah, karena pengkaderan yang salah bisa menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai harapan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi modern, rakyat kini menjadi penentu utama. Karena itu, kekuasaan partai dan kekuasaan rakyat harus berjalan beriringan secara cerdas. “Kalau tahun depan jumlah kursi kita tetap sembilan, artinya saya gagal. Tapi kalau kursi Golkar bertambah, saya bangga, karena itu bukti kepercayaan rakyat meningkat,” ucapnya.
Menutup arahannya, Sabam menyampaikan bahwa di usia ke-61 tahun, Partai Golkar harus semakin dewasa, solid, dan berkembang secara konstruktif. Ia juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pengurus partai di tingkat kecamatan (PK) yang dinilai belum menunjukkan hasil maksimal dalam kerja politiknya.
“Evaluasi bukan untuk menghukum, tetapi untuk memperbaiki. Itulah makna kedewasaan politik,” tandasnya.
Suasana peringatan HUT ke-61 Golkar Dairi pun berlangsung hangat, penuh kekeluargaan, dan sarat makna persatuan. Prosesi pemotongan tumpeng dan pembagian jambar menjadi simbol kuat bahwa Partai Golkar adalah rumah besar yang mengutamakan solidaritas, kedewasaan, dan semangat membangun Indonesia yang lebih maju.(clara.s)
0 komentar:
Posting Komentar