Medan // Harian Swara Jiwa // Jumat berkah, Gadeng Kupi
Mengadakan Grand opening yang beralamat di jalan HM Joni ,Jumat (31/10/2025).
Kegiatan Grand Opening Gadeng Kupi di hadiri ratusan masyarakat datang dari berbagai lapisan masyarakat untuk makan bersama merayakan hari yang berbahagia ini dan diikuti oleh banyak pelaku usaha dari berbagai wilayah serta awak media.
Abdul Muhaimin sebagai owner Gadeng kupi menjelaskan Ke Awak Media bahwasanya "makanan yang di hidangkan kebanyakan khas Aceh,100 persen halal, baik dari segi bahan baku, proses pengolahan, maupun penyajian", tuturnya.
Dengan Hadirnya Grand Opening ini Program Keberlanjutan “Tumbuh Bersama”
Ia mengatakan bahwa menjaga kehalalan adalah bentuk tanggung jawab kepada pelanggan dan merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang ia pegang teguh.
Hadiri Grand Launching Program Keberlanjutan “Tumbuh Bersama”.
Program Kuliner ini pemerintah yang bertujuan memperkenalkan berbagai makanan khas daerah serta mendorong pertumbuhan UMKM kuliner di Indonesia", ungkapnya.
Selanjutnya Abdul Muhaimin menambahkan Nama Gadeng sendiri memiliki makna yang dalam.
Adapun bahasa, "gadeng" berarti gigi gajah, yang melambangkan kekuatan, keteguhan, dan nilai yang tinggi,tambahnya.
Lanjut, Abdul Muhaimin, Menyampaikan Gandeng adalah simbol semangat dalam memperkenalkan kuliner Aceh kepada masyarakat luas.
"Menurutnya Cafe Gading ini, saya ingin masyarakat lebih mengenal makanan khas Aceh. Kami tidak hanya menjual makanan, tetapi juga memperkenalkan budaya dan cita rasa Aceh yang kaya," tuturnya Abdul Muhaimin.
Selain menyajikan makanan khas Aceh, ada juga menu makanan seperti, nasi gurih, dan kopi Aceh, Cafe Gadeng juga menghadirkan menu-menu kekinian agar dapat diterima oleh semua kalangan.
Lanjut, Abdul Muhaimin menuturkan bahwa masyarakat Medan sangat antusias dengan kehadiran kuliner Aceh ini."Alhamdulillah, masyarakat Medan menyambut positif kuliner Aceh. Dari kopi, mie, hingga hidangan tradisionalnya, semuanya diterima dengan baik".
Abdul Muhaimin berharap Gading dapat menjadi wadah untuk melestarikan kuliner Aceh sekaligus mempererat kebersamaan antar masyarakat melalui cita rasa yang penuh makna,Abdul Muhaimin mengakhiri.(Ceria)
0 komentar:
Posting Komentar